ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Benda-Benda Paling Kontroversial di Tahun 2016

Aditya Rizki oleh Aditya Rizki
30 Desember 2016
0
A A
Benda-Benda Paling Kontroversial di Tahun 2016

Benda-Benda Paling Kontroversial di Tahun 2016

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tahun 2016 tak hanya menyisakan peristiwa-peristiwa unik dan menarik, lebih dari itu, ia meninggalkan banyak kisah seputar benda-benda kontroversial di Indonesia. Ada yang tiba-tiba menjadi ramai karena dipakai oleh publik figur, ada yang mendunia karena unik, sampai ada yang viral karena hal-hal yang tidak masuk akal.

Tentu tidak semua benda bisa dimasukkan ke dalam daftar di bawah ini, sebab tentu bakal panjang nantinya (cukuplah episode-episode Tukang Bubur Naik Haji saja yang panjang, tulisan ini jangan).

Nah, berdasarkan penelitian sederhana Mojok Institute yang disponsori oleh Kokok Dirgantoro Foundation, inilah daftar benda-benda kontroversial tahun 2016.

Sarung, Jaket, Payung, dan Sandal Jokowi. Lalu Apa Lagi?

Publik figur memang selalu menjadi bahan perbincangan, terlebih jika ia adalah pejabat publik. Dari soal perilaku sampai fesyen, tak akan pernah habis dibahas. Nah, dalam urusan perkara ini, tahun 2016 rasanya menjadi tahunnya Pak Jokowi.

Kita ingat bagaimana dulu Jokowi mempopulerkan baju kotak-kotak saat kampanye Pilgub DKI 2012, kemudian baju polos putih yang ditekuk di bagian lengan saat kampanye Pilpres 2014.

Awal tahun ini, Jokowi menyambut hari pertama pergantian tahun dengan duduk di tepi pantai sambil mengenakan sarung. Tak sampai di situ, pada pertengahan tahun, Jokowi dan Kaesang, anaknya, pernah sama-sama tampil di vlog adu panco. Jokowi hanya mengenakan kaos oblong putih polos model v-neck.

Jelang akhir tahun, Jokowi mengenakan jaket modis ketika memberikan pidato di Istana Negara seputar demo 4 November. Banyak orang penasaran dengan jaket tersebut sehingga kemudian muncul istilah jaket Jokowi. Saya melihat sendiri beberapa akun jualan baik di Instagram, Facebook, Twitter, maupun beberapa situs web e-commerce mencoba memanfaatkan gimmick “jaket Jokowi”, beberapa di antaranya bahkan menambahkan kata-kata promosi jadul yang luar biasa norak: “Jangan ngaku cinta Indonesia kalau belum pakai Jaket Jokowi.”

Nah, di bulan Desember ini, Jokowi kembali melahirkan brand awareness terhadap produk lain non-pakaian. Jokowi memegang payungnya sendiri ketika datang ke Aksi Damai 212 sehingga muncul istilah payung Jokowi. Tak lama kemudian ia mengunggah sejumlah foto sandal produksi Indonesia yang dikorting dari 299 ribu menjadi 199 ribu, hasil jalan-jalan di sebuah mal Balikpapan. Hasilnya pun sama: muncul istilah sandal Jokowi.

Pilihan fesyen yang digunakan Jokowi barangkali adalah strategi soft selling yang berhasil dan perlu diasah untuk modal kampanye presiden mendatang. Toh seandainya Jokowi tak lagi jadi presiden Indonesia, ia tak perlu lagi menjadi petugas partai, tapi cukup jadi petugas iklan. Eh ….

Sekadar masukan, mumpung masih ada waktu sekitar dua tahun lagi, Pak Jokowi bisa coba mempromosikan produk-produk berikut: kacamata dan pasta gigi, atau kalau masih mau kemaruk, bisa juga merambah produk sampo. Jadi nanti, kalau ada yang nanya, “Wah, rambutnya lembut banget, apa rahasianya?” bakal bisa dijawab dengan jawaban yang agak kemaki, “Ah, cuma pakai sampo Jokowi, kok” sambil mengibas-ngibaskan rambut ala mbak-mbak duta sampo lain.

Uang Kertas Keluaran Baru

Indonesia dan jelimet seakan memang sudah seperti saudara kandung. Segala urusan gambar pahlawan di uang terbaru pun diributkan sebegitu rupa. Yang katanya pahlawannya non-muslim, lah, pahlawannya nggak pakai kerudung, lah, pahlawannya nggak dikenal, lah, dan berbagai alasan ribet sepele lainnya.

Padahal, menurut saya, kehadiran uang kertas baru adalah angin segar bagi dunia numismatika (seni mengumpulkan mata uang). Agar mata uang kertas Indonesia tidak monoton dan begitu-begitu saja. Daftar pahlawan yang beredar pun semakin banyak. Hal ini tentu bagus, karena bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan pahlawan-pahlawan nasional yang belum banyak dikenal orang.

Sayang, alasan ini kerap tidak dipertimbangkan oleh mereka yang doyan ribut. Lagian, kalau bukan pahlawan nasional kita yang tampil, lalu siapa lagi? YangLek?

Sari Roti

Aksi #SuperDamai212 menyisakan buntut hal-hal konspiratif yang dibuat-buat. Dari soal mempertanyakan jumlah manusia yang ikut demo di Monas sampai tragedi penjual Sari Roti keliling yang ikut menjajakan dagangannya melalui gerobak bertuliskan “gratis untuk mujahid”.

Netizen ramai berpendapat. Halalkah produk Sari Roti? Apakah produk Sari Roti dibuat oleh orang kafir? Siapa orang di balik gerobak Sari Roti? Debat kusir ngalor ngidul tidak jelas dan saya tidak tertarik untuk mencari jawabannya.

Toh, itu semua tidak membuat Sari Roti kehilangan pangsa pasar. Sari Roti sudah membuat klarifikasi jika memang tak terlibat kegiatan politik. Urusan perut beda dengan urusan politik. Kasihanilah mata pencarian abang-abang Sari Roti keliling yang sudah mengayuh sepedanya berkeliling demi mengumpulkan pundi-pundi uang.

Saya membayangkan isu yang lebih gila. Apa respons komentator jika Sari Roti itu diterbangkan oleh pasukan drone di udara kemudian roti-roti itu dijatuhkan dari atas long march aksi #SuperDamai212? Adakah yang akan menyangkutpautkan kejadian itu dengan kisah burung-burung ababil yang menjatuhkan batu dari neraka kepada tentara Abrahah yang akan menghancurkan Kakbah?

Sebelum terlalu jauh ngelantur, saya hanya bisa berharap kepada mereka para pendengung isu murahan agar sesekali berganti profesi menjadi abang penjaja Sari Roti keliling di tahun depan.

Botol Miras Air Mineral

Tahun 2016 menjadi tahun di mana segala hal yang berhubungan dengan Ahok menggelinding laksana bola liar. Apa pun pembahasan soal Ahok, pasti segera viral. Dari gaya bicaranya, kampanyenya, sampai bentuk botol jamuan air mineral yang dikira minuman keras. Huehehe.

Sekilas botol air mineral Equil memang mirip dengan botol bir Heineken atau botol-botol minol lainnya. Meme-meme di media sosial bertebaran. Ambil gambar, beri caption, kemudian sebar di media sosial. Netizen dibiarkan untuk memutuskan siapa yang salah dan siapa yang benar. Orang seketika mudah percaya dan terlalu cepat memberikan penilaian.

Padahal banyak orang tak tahu bahwa di bilangan Jalan Kapten Haryadi, Sleman, sebuah warung makan bernama Warung Prasojo juga menjual minuman dengan botol berwarna hijau dengan ukuran hampir sama persis dengan botol Equil. Isinya bukan air mineral atau minuman keras, melainkan sari temulawak.

Klakson Telolet

Semua itu berawal dari sekumpulan bocah-bocah daerah yang gemar mengabadikan momen bunyi klakson bis melalui kamera smartphone-nya. Caranya dengan berdiri di pinggir jalan sambil memberi tanda kepada sopir bus yang setiap kali lewat di depan mereka. Si sopir bus akan menanggapi dengan membunyikan klakson yang berbeda-beda untuk tiap bus. Jelang mudik lebaran tahun ini, banyak video seputar telolet bertebaran di YouTube.

Sebenarnya saya tidak terlalu heran dengan fenomena telolet yang terjadi beberapa hari yang lalu. Telolet yang identik dengan suara klakson bis itu sebenarnya bukan fenomena baru. Dulu ketika masih suka naik bus Efisiensi jurusan Yogyakarta—Cilacap sekitar tiga atau empat tahun yang lalu, suara klakson telolet itu sudah populer di telinga saya.

Yang menggemparkan dari telolet itu tak lain adalah mewabahnya “om telolet om” yang sempat menguasai trending topic Twitter secara global. Ini membuat penasaran orang-orang di seluruh dunia untuk mencari tahu apa makna “om telolet om”. Ada yang menganggapnya sebagai hiburan, ada yang menganggap sebagai pengalihan isu, ada pula yang menganggap “om telolet om” ini jenis hiburan berbahaya.

Bagaimana pun, fenomena tersebut adalah cara anak-anak menikmati masa kecil mereka di masa kini. Betapa asyiknya, menyaksikan anak-anak kecil punya mainan baru nan unik, yang kadang tidak dinyana oleh orang dewasa. Anggap saja jika dulu anak-anak terhibur dengan bermain ketapel atau layang-layang, sekarang zamannya “om telolet om”.

Anak-anak itu tak peduli fenomenanya jadi trending topic. Tak peduli makna “om telolet om” yang diartikan ‘saya Yahudi’ oleh para penyebar hoax. Anak-anak itu secara tidak langsung telah mengabarkan kepada seluruh dunia bahwa anak-anak Indonesia punya cara unik untuk menghibur diri.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: aksi 212benda kontroversial 2016equilfeaturedjaket jokowiom telolet ompayung jokowisandal jokowisari rotisarung jokowiuang baru
Iklan
Aditya Rizki

Aditya Rizki

Webmaster Mojok. #YNWA

Artikel Terkait

Mengenal PO Efisiensi, Penguasa Jalur Selatan dengan Klakson Telolet yang Pernah Viral. MOJOK.CO
Kilas

Mengenal PO Efisiensi, Penguasa Jalur Selatan dengan Klakson Telolet yang Pernah Viral

28 Juni 2023
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan menyerahkan pecahan uang seri terbaru emisi 2022 kepada Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di JEC
Kilas

Catat, Jadwal Masyarakat DIY Mulai Bisa Gunakan Uang Baru

21 Agustus 2022
uang baru 2022 mojok.co
Ekonomi

Uang Baru Emisi 2022 Resmi Dirilis, Pecahan Lama Masih Berlaku

18 Agustus 2022
Kilas

Izin dari Kepolisian dan Pengelola Monas Tak Turun, Reuni 212 Tahun Ini Terpaksa Ditunda

18 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

Temani pacar dari gagal CASN dan nganggur, setelah jadi ASN malah ditinggal bahagia dengan orang lain MOJOK.CO

Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain

17 Juni 2025
down for life, kalatidha.MOJOK.CO

Kalatidha: “Syair Macapat” dalam Kemasan Musik Cadas, Album Baru sekaligus Penanda Perjalanan Spiritual Down For Life

11 Juni 2025
Menyaksikan Kegilaan dari Dalam Bus Bagong dan Harapan Jaya MOJOK.CO

Menyaksikan Kegilaan Sopir Harapan Jaya dan Bus Bagong dari Dalam Bus, Menjadi Saksi Kehidupan Bus yang Selalu Dianggap Biang Masalah Jalanan

13 Juni 2025
Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

16 Juni 2025
Setelah 6 Tahun Merantau ke Luar Jawa, Saya Jadi Takut untuk Kembali Kerja di Jakarta MOJOK.CO

Setelah 6 Tahun Merantau ke Luar Jawa, Saya Jadi Takut untuk Kembali Kerja di Jakarta

11 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.