ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Balbalan

Alasan-Alasan Mengapa Juventus Harus Juara Eropa

Yoga Cholandha oleh Yoga Cholandha
17 Mei 2015
0
A A
Alasan-Alasan Mengapa Juventus Harus Juara Eropa

Alasan-Alasan Mengapa Juventus Harus Juara Eropa

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

12 tahun. Sebegitu lamanya penantian Juventus untuk kembali nampang di final Liga Champions. Lebih dari satu dasawarsa lamanya, tim yang konon merupakan tim terbaik di semenanjung Italia ini harus memendam perasaan nelangsa karena diece dua musuh bebuyutannya, AC Milan dan Inter Milan, yang mampu menjadi jawara Eropa sebanyak tiga kali dalam kurun waktu tersebut. Lebih nggaplekinya lagi, pas Juve masuk final 12 tahun lalu itu, mereka kalahnya pun lawan Milan. Duh!

Keajaiban itu datang juga. Kenapa dibilang keajaiban? Lha gimana bukan keajaiban, wong  Juve ini nggak punya DNA Eropa, kok bisa-bisanya masuk final?

Menurut Bang Edo Kennedy, DNA Eropa ini adalah sebuah zat–atau embuh apa lah–yang memungkinkan sebuah klub untuk bisa main bagus di kancah Liga Champions hingga akhirnya jadi jawara. Kalau cuma bagus di level Liga Europa, ya nuwun sewu, itu pasti bukan karena DNA ini. Itu karena ndilalah musuh-musuhnya bosok saja. Nah, sebagai tim yang lebih sering jadi pesakitan kalau sudah main di Liga Champions, banyak yang bilang kalau Juve itu jago kandang dan nggak punya DNA Eropa.

Kalau tahun ini dihitung, Juventus berarti sudah delapan kali masuk final Liga Champions. Dari tujuh penampilan sebelumnya, tim kesayangan Mas Domi ini cuma bisa juara dua kali. Terlalu sering kalah di final ini lho yang bikin orang-orang bilang Juve nggak punya DNA Eropa, padahal kan masih banyak klub-klub lain yang lebih nelangsa. AS Roma, misalnya, atau Arsenal.

Nah, biar nggak terus-terusan dieceni Milan sama Inter, Juve harus jadi juara tahun ini. Mumpung kayaknya duo Milan itu belum bakal balik ke Liga Champions mungkin sampai lima (atau sepuluh?) tahun ke depan, Juve punya kesempatan besar buat menunjukkan ke dua klub itu kalau mereka bukan cuma jago kandang. Kasihan juga Mas Domi terus-terusan diece Bang Edo Kennedy kalau pas ngomongin bal-balan.

Alasan kedua, biar tambah kaya. Buat orang yang sensian, alasan ini bakal terdengar egois, padahal aslinya ya enggak. Jadi, menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber tepercaya, pemasukan Juve dari Liga Champions musim ini sudah mencapai angka kurang lebih 100 juta euro. Ini belum termasuk uang hadiah yang bakal didapat apapun hasilnya di final nanti. Jumlah ini betul-betul luar biasa, apalagi juara musim lalu, Real Madrid tahun lalu cuma dapat sekitar 57 juta euro.

Nah, dengan pemasukan dengan jumlah nggilani seperti itu, Juve bisa berkiprah lagi pas bursa transfer dibuka. Paling nggak, kalau nawari pemain bintang buat gabung, angka yang disodorkan itu nggak ngisin-ngisini. Dari sini, pemain-pemain kelas wahid insya Allah bakal mau main lagi di Italia. Tim lain pun mau nggak mau bakal terpacu buat setidaknya memberi perlawanan untuk Juve. Mereka bakal berbenah dan pelan-pelan, pamor Liga Italia bakal terangkat lagi. Tim-tim macam AS Roma, AC Milan, sama Inter bakal terkenal lagi. Subhanallah sekali, bukan? Juve juara, tim lain ikut ngerasain enaknya. Kalau Milan atau Inter yang jadi juara, jangankan bisa ikut nunut penak, tim-tim lain pasti cuma diece karena dianggap nggak punya DNA Eropa.

Yang ketiga, nostalgia Berlin 2006 dan semakin senjanya usia tiga pemain veteran, Gigi Buffon, Andrea Barzagli, dan Andrea Pirlo. Kebetulan, tiga pemain ini, zman Italia juara dunia dulu, masuk ke skuat yang dibawa Mister Lippi ke Jerman. Waktu lawan Prancis di final waktu itu, Buffon sama Pirlo ikut main dan kotos-kotos di lapangan sampai adu penalti, sementara Barzagli zaman segitu levelnya baru nunut payu dan nunut ngisruh dari pinggir lapangan.

Sekarang, umur Buffon sudah 37 tahun, Pirlo 36 tahun, dan Barzagli 34 tahun. Ketiga orang ini, bareng Patrice Evra yang juga sudah 34 tahun, sudah mulai sering kelihatan mondar-mandir di Taspen sama Bank BTPN. Kata pegawai sana, orang-orang ini sudah mulai nanya-nanya soal jatah pensiun. Pirlo bahkan katanya sudah mulai penasaran soal plafon kredit buat ngembangin usaha kebun anggurnya.

Dari keempat orang itu, konon Pirlo dan Evra sering juga mbedani Buffon gara-gara si kiper yang jadi idola banyak kiper muda itu belum pernah juara Liga Champions. Ya paling sebenarnya mereka juga cuma bercanda, tapi kan kadang-kadang nyesek juga kalau jadi Buffon. Dia itu ngganteng, setia, kaya raya, juara dunia, tapi belum pernah juara Liga Champions.

Nah, ini jadi alasan keempat kenapa Juve harus jadi juara Liga Champions tahun ini. Buffon, sebagai orang yang nggak ikut-ikutan pergi waktu Juve (dituduh) korupsi dan didegradasi, rasanya pantes kalo dapat gelar juara ini bareng Juve. Selain itu, bisa jadi ini adalah kesempatan terakhir Buffon buat dapat gelar Eropa.

Alasan terakhir adalah supaya teori Max Allegri, pelatih Juve sekarang, terbukti. Waktu itu, dalam sebuah talkshow di Radio PTPN, Allegri pernah ditanya si pembawa acara.

“Mas Ale ini filosofi hidupnya apa ya, Mas?”

“Wah, kalau saya ini filosofinya simpel kok, Mbak,” jawab Allegri sambil cengar-cengir.

“Lha simpel pripun tho, Mas?”

“Kados prinsip ekonomi, Mbak. Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya, dapat untung sebesar-besarnya. Misalnya, saya harus bisa makan di restoran 100 euro dengan cuma bawa uang 10 euro.”

“Wah, pripun niku, Mas? Mosok ya mau dharmaji, dhahar lima ngakune siji, Mas?”

“Njih mboten tho, mbak. Kan nanti bisa diakali, Mbak. Pokoknya modal saya 10 euro, tujuan saya makan makanan 100 euro. MPC. Mbuh piye carane, kudu isa. Entah saya beli es teh thok, njuk kenalan sama orang kaya di sana terus dijajakne kan ya bisa, Mbak. Kan saya ya nggak jelek-jelek amat. Pasti ada yang mau. Begitu, Mbak. Simpel, tho?”

“Hmm, begitu ya, mas. Jadi selama ini Mas Conte salah ya, Mas?”

“Nuwun sewu, Conte sinten, nggih?”

Nah, begitulah kira-kira isi wawancara di PTPN waktu itu. Jadi, Juve ini memang belum bisa jor-joran seperti zaman masa jaya liga Italia dulu. Dari empat tim yang masuk semifinal (Juventus, Real Madrid, Barcelona, Bayern), dana transfer dan gaji para pemain Juventus ini yang paling kecil. Tapi, Allegri nggak keder. Maju terus. Nek meh mangan enak kudu gelem rekasa. Dia pun bekerja ekstra keras. Utak-atik strategi lah, rotasi pemain lah, seperti itu. Hasilnya pun sekarang kelihatan.

Nah, itulah alasan-alasan objektif kenapa Juventus harus jadi juara Liga Champions musim ini. Kalau alasan subjektifnya, ya supaya saya bisa sedikit sombong kalau Bang Edo mulai bawa-bawa sejarah pencapaian AC Milan di Liga Champions.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: AC MilanInter MilanJuventusLiga Champions
Iklan
Yoga Cholandha

Yoga Cholandha

Pundit misterius. Asli Solo.

Artikel Terkait

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
juventus mojok.co
Kilas

Dugaan Financial Fraud di Balik Mundurnya Para Petinggi Juventus

30 November 2022
AC Milan Menatap Scudetto ke-19
Movi

Kebangkitan AC Milan: Kandidat Juara Serie A dan Pengaruh Paulo Maldini

24 Maret 2022
Arsenal: Huruf Kapital Emile Smith Rowe MOJOK.CO
Balbalan

Arsenal: Huruf Kapital Emile Smith Rowe

14 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

Innova Zenix Tidak Otentik, Kalah Populer dari Innova Reborn MOJOK.CO

Innova Zenix Bisa Menjadi Penyesalan Toyota karena Melahirkan Mobil Tidak Otentik dan Ternyata Innova Reborn Belum Habis

16 Juni 2025
Sri 'Itut' Hastuti melatih dengan hati. MOJOK.CO

Sri Hastuti, Pelatih Sepak Bola Putri yang Melatih dengan Hati

17 Juni 2025
Ditolak kampus unair dan sukses di UPN Veteran Jawa Timur berkat briket arang. MOJOK.CO

Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan

13 Juni 2025
UGM Kampus Terbaik yang Nggak Punya Dosen Problematik MOJOK.CO

Kuliah di Kampus Besar Seperti UGM Bukan Hanya Soal Gengsi, Salah Satunya Cari Aman dari Dosen Problematik

17 Juni 2025
Pengalaman pertama beli es krim di Tempo Gelato, Kaliurang Jogja. MOJOK.CO

Pertama Kali Anak Desa Nongki di Tempo Gelato Malah bikin Canggung karena Dikira Tempat Diskotik Sampai Pilih Varian Aneh

15 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.