ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Fengsui Angka dalam Pilkada

Moddie Alvianto W. oleh Moddie Alvianto W.
31 Januari 2017
0
A A
Fengsui Angka dalam Pilkada

Fengsui Angka dalam Pilkada

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lima belas hari menjelang pilkada serentak di seratus satu daerah tingkat I dan tingkat II (duh, istilah ini so yesterday banget), rasanya ada satu analisis yang tak kunjung muncul: analisis fengsui angka nomor urut peserta pilkada. Masih dalam suasana penyambutan tahun ayam api, tak ada salahnya memberi sedikit ulasan tentang itu.

Pertama-tama kita akan membahas bulan yang menjadi waktu pelaksanaan pilkada: bulan kedua alias Februari. Angka 2 dalam bulan ini memang dilematis. Meski orang tidak suka diduakan sebagaimana jomblo benci melihat pasangan berdua-duaan, tapi kenaikan gaji tiba-tiba menjadi dua kali lipat tentu kabar gembira. Dan meskipun tak banyak presiden yang mengindahkan instruksi 2 anak cukup, hanya presiden kedualah yang bisa bertahan di jabatannya dengan rekor waktu terlama.

Kali ini, soal bulan kedua ini akan berkait dengan 4. Menurut pakar fengsui yang sengaja tidak saya sebutkan namanya, Februari tahun ini hanya akan terjadi sekali tiap 823 tahun. Alasannya, di bulan Februari 2017 akan ada 4 hari Minggu, 4 hari Senin, 4 hari Selasa, 4 hari Rabu, 4 hari Kamis, 4 hari Jumat, dan 4 hari Sabtu. Kalo belum percaya segera cek kalendermu. Kalau tulisan ini salah, harap maklum, sebab kebenaran hanya milik Allah dan Habib Rizieq.

Masih menurut pakar yang tak disebutkan namanya tadi, Februari 2017 makin spesial karena dianggap sebagai bulan penuh rejeki atau money bags. Artinya, ini bulan yang baik untuk menambah dan mengisi pundi-pundi rejeki.

Namun, entah ini disebut kebetulan atau tidak, angka 4 justru dianggap sebagai angka merugikan bagi orang-orang Tionghoa. Makanya, di banyak mal atau apartemen yang kebetulan dibangun oleh orang Tionghoa, angka 4 sering tidak muncul. Mulai dari lif, kamar kosan, maupun kamar hotel. Mereka lebih baik mengganti angka 4 menjadi 3A dan 3B. Ini kurang lebih seperti orang-orang Barat yang tidak menyukai angka 13. Mereka lebih baik mengganti angka 13 menjadi angka 12A dan 12B.

Sebagai penawar ketakutan pada angka 4, orang Tionghoa punya tiga angka keberuntungan sekaligus: 7, 8, dan 9. Untuk jenis satu ini, orang Indonesia juga punya angka favorit: 5. Berlaku untuk urusan kesialan hingga keberuntungan, banyak hal tentang Indonesia yang berkaitan dengan angka 5. Mulai dari Pancasila, jumlah agama yang diakui (sebelum Konghucu disahkan), hingga hitungan menit untuk meminta tambahan waktu.

Angka 5 juga merupakan angka paling dicari di Google. Coba saja kamu ketik 5 tips, kamu akan mendapatkan 914 juta hasil. Mulai dari 5 tips menyimpan uang, 5 tips mendapatkan cewek semlohai, atau 5 tips berkomentar yang paling bijak. Bandingkan dengan angka 7 yang jika diketikkan hanya akan mendapatkan 702 juta hasil, atau angka 10 yang hanya memperoleh 774 juta hasil.

Jadi, angka 5 ini baik atau buruk, sih? Mari kita lihat.

Dalam kepercayaan Jawa, angka 5 kerap dipakai untuk merangkum ajaran. Istilah “ma lima” (lima ma), misalnya, yang berarti emoh limo (tidak pada lima ma), yaitu emoh main (tidak berjudi), emoh maling (tidak mencuri), emoh madon (tidak main perempuan), emoh madat (tidak memakai obat terlarang), dan emoh mabok (tidak mabuk).

Bukan hanya kepercayaan Jawa, Islam pun mengenal 5 untuk fungsi yang sama. Hadis Nabi Saw. memperingatkan akan 5 perkara sebelum datang, yaitu pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, pergunakan waktu sehatmu sebelum datang sakitmu, pergunakan waktu kayamu sebelum datang masa miskinmu, dan pergunakan hidupmu sebelum datang matimu.

Juga bagi pendukung aksi bela Islam, angka 5 bisa jadi angka bagus karena merupakan hasil penjumlahan 2, 1, dan 2. Tapi, sebaiknya saya tidak berpanjang-panjang soal ini, semisal dengan menafsirkannya sebagai dua kali perintah memilih 2 dan hanya satu perintah memilih 1.

Beranjak dari Jawa dan Islam, sepertinya angka 5 akan memberikan keberuntungan bagi Mojok. Nama Mojok, kebetulan atau tidak, terdiri dari 5 huruf. Apakah berarti Mojok selalu menjadi situs terpopuler di kalangan liberalis, komunis, dan agamis? Apakah angka 5 akan menjadi pertanda bahwa Buku Mojok akan memberi diskon spesial, seperti membeli 5 buku seharga 50 ribu dan bonus 5 buku lagi? Ketik amin, like, dan share.

Demikianlah sekilas ulasan tentang angka-angka baik dan buruk tahun ini. Kiranya bisa menjadi panduan Anda yang lemah soal angka tapi tetap ingin ke TPS. Ketika bibir hanya manis di masa kampanye, kepada angkalah kita berlindung. Kalau kemudian untuk angka yang disarankan tidak tersedia calon untuk dicoblos, hal-hal semacam itu berada di luar tanggung jawab tulisan ini.

Tabik.

Terakhir diperbarui pada 10 Agustus 2021 oleh

Tags: angkafeaturedHabib Rizieqnomor urutpilkada serentak
Iklan
Moddie Alvianto W.

Moddie Alvianto W.

Analis di RKI. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

keterwakilan perempuan
Kotak Suara

Strategi Zigzag Kerek Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Kok Bisa? 

5 Februari 2023
zipper system untuk keterwakilan perempuanmojok.co
Kotak Suara

Mengenal Zipper System Pemilu, serta Pentingnya bagi Keterwakilan Perempuan

16 Januari 2023
nomor urut di surat suara mojok.co
Kotak Suara

Tahukah Kamu? Nomor Urut di Surat Suara Menentukan Keterpilihan Caleg Perempuan

20 Desember 2022
rizieq shihab bebas
Hukum

Rizieq Shihab Bebas dari Rutan Bareskrim, Disambut Keluarga di Petamburan

20 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

Lulusan SMA-SMK awalnya malu karena tak kuliah dan jadi karyawan Alfamart-Indomaret. Tapi merasa terhormat karena bisa kerja sendiri MOJOK.CO

Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

12 Juni 2025
Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan Kengerian Sebuah Negara MOJOK.CO

Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan: Wujud Kengerian Negara Ini yang Melanggengkan Penyiksaan dan Kekerasan Terhadap Perempuan

12 Juni 2025
Orang kaya pertama kali naik bus ekonomi, tersiksa jiwa raga sampai trauma MOJOK.CO

Orang Kaya Naik Bus Ekonomi: Coba-coba Berujung Tersiksa, Dimaki Pengamen sampai Tahan Kencing Berjam-jam

12 Juni 2025
POCO X5 5G Nggak Jelek, cuma Nggak Tahu Malu Aja MOJOK.CO

POCO X5 5G Bukan Hape Jelek karena Pernah Menyandang Status Price to Performance, tapi Cuma Nggak Tahu Malu Aja

18 Juni 2025
ngopi di jogja, coffee shop jogja, mahasiswa baru.MOJOK.CO

Mahasiswa Baru Kaget Pertama Kali Ngopi di Coffee Shop Jogja, Niat Nugas Malah Boncos dan Malu karena Nggak Tahu Espresso

12 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.