Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Friendzone Itu Omong Kosong: Sebuah Pledoi dari Perempuan Tukang PHP

Pradewi Tri Chatami oleh Pradewi Tri Chatami
23 Agustus 2015
0
A A
Friendzone Itu Omong Kosong: Sebuah Pledoi dari Perempuan Tukang PHP

Friendzone Itu Omong Kosong: Sebuah Pledoi dari Perempuan Tukang PHP

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dear lelaki baik-baik yang setiap hari bertanya-tanya kenapa perempuan lebih memilih bajingan,

Pertama-tama, kami hendak berterima kasih atas kebaikan-kebaikan yang telah kalian lakukan untuk kami selama ini. Kalian selalu ada untuk kami. Kami butuh antar-jemput, kalian selalu siap-sedia. Ketika kami curhat mengenai sepatu dan tas, well, meskipun kalian kurang mengerti, kalian mau mendengarkan (bahkan tak jarang mau mengantar dan membelikan). Begitu pun saat kami terjangkit emosi menjelang menstruasi, kalian sabar dan selalu pengertian. Kalian juga yang tak pernah bosan mengirim pesan semoga mimpi indah, dan selamat pagi, atau sekadar emotikon senyum agar kami merasa selalu diperhatikan.

Kalian telah melakukan semua kewajiban yang sepantasnya diamanatkan kepada pacar.

Namun, alangkah kagetnya kalian, ketika pada suatu hari, kami datang kepada kalian dan memberi pengumuman bahwa kami memiliki pasangan. Tak jarang, pasangan kami adalah lelaki yang—menurut ukuran kalian—cukup bajingan: entah itu yang hobi mempermainkan perempuan, atau tidak pernah melakukan apa yang telah kalian lakukan untuk merebut hati kami. Kalian merasa dipecundangi. Padahal mungkin kalian ini memang pecundang.

Lalu kalian bertanya-tanya, mengapa kami, perempuan, lebih memilih bajingan daripada kalian yang baik lagi budiman? Mengapa kalian hanya berakhir sebagai teman?

Sebenarnya, perempuan juga banyak mengalami hal yang sama. Dijadikan tempat curhat dan diajak jalan kalau bosan tapi tetap tidak “kelihatan.” Menjadi perempuan yang baik tapi tidak menarik dan berakhir cuma sebagai teman.

Hanya saja, kalianlah yang lebih sering berteriak, “Kami kan sudah jadi lelaki yang baik, kenapa kalian lebih suka berpacaran dengan bajingan?” dan tidak bisa terima kalau hanya dijadikan teman. Padahal, di suatu pojokan, mungkin ada perempuan yang juga berteriak begitu dalam hati mereka, saat melihat kalian mengejar-ngejar kami perempuan yang akan menyia-nyiakan kalian dan menganggap kalian sebagai asbak.

Apakah kalian pernah bertanya, sudahkah kalian mbribik dengan baik? Sudahkah kalian merayu dengan indah dan tepat? Dan yang paling penting, sudahkah kalian menyatakan perasaan? Jika jawabannya belum, salah kalian sendiri kurang cekatan. Jika jawabannya sudah, salah sendiri juga kenapa kemampuan mbribik dan momen nembak kalian mengenaskan.

Jangan salah. Perempuan suka berpacaran dengan lelaki baik-baik. Tapi, baik saja tidak cukup. Selain piawai merayu dan cekatan nembak, jodoh tetap di tangan Tuhan dan jika Tuhan adalah Maradona, kita tahu bahwa tangannya pernah memenangkan pertandingan dengan curang, semua orang punya hak memilih pujaan hatinya sendiri. Dan sampai kapan pun, perasaan nyaris mustahil dipaksakan.

Kami juga tahu bahwa cinta itu baik. Harapan itu baik, itulah sebabnya kami ambil manfaat sebesar-besarnya dari itu. Yang kami anggap buruk adalah ketika kalian merasa wajib mendapatkan keduanya setelah melakukan kebaikan-kebaikan dasar. Kalian juga, kan, tidak mau kalau dipaksa harus memacari seorang perempuan hanya karena yang bersangkutan rajin meminjamkan catatan kuliah dan mentraktir makan mi instan saat kalian benar-benar kesepian dan kere.

Akhirul kalam, jika laki-laki bajingan berpikir, “Ngapain repot pelihara kambing kalau masih banyak tukang sate?” Kami perempuan tukang php berpikir, “Ngangon kambing itu nggak repot-repot amat, apalagi nanti kambing-kambing itu bisa diperas susunya dan kalau sudah cukup bosan waktu tinggal disembelih.”

Oh, dan satu lagi, “Punya kambing sekaligus dapat sate gratis itu enak.”

Tabique.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2021 oleh

Tags: Friendzonejombloomong kosongpacarpledoiTukang PHP
Iklan
Pradewi Tri Chatami

Pradewi Tri Chatami

Artikel Terkait

Seorang Gadis Terjerat Pinjol Demi Memenuhi Kebutuhan Pacarnya yang konyol MOJOK.CO
Kilas

Seorang Gadis Terjerat Pinjol Demi Memenuhi Kebutuhan Pacarnya yang konyol

1 Januari 2024
Punya Pacar yang Lagi Skripsian itu Nggak Enak, Beneran Nyusahin! MOJOK.CO
Kilas

Punya Pacar yang Lagi Skripsian Itu Nggak Enak, Beneran Nyusahin!

19 Desember 2023
menulis nama pacar di skripsi. MOJOK.CO
Liputan

Mereka Tidak Menyesal Menulis Nama Pacar di Skripsi Meski Berakhir Putus

27 Agustus 2023
Duka Jasa Sewa Pacar: Dari Pelecehan, Baper, hingga Diajak Menikah Pelanggan. MOJOK.CO
Sosok

Duka Jasa Sewa Pacar: Dari Pelecehan, Baper, hingga Diajak Menikah Pelanggan

26 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

16 Juni 2025
Pertandingan sepak bola putri di Jogja dalam laga MLSC. MOJOK.CO

Sepatu Rusak: Saksi Bisu dari Atlet Sepak Bola Putri di Jogja yang Penuh Nyali dan Nilai Mahal yang Mereka Pelajari

19 Juni 2025
Pertama kali naik bus patas setelah sekian tahun naik bus ekonomi. Coba-coba pakai toilet bus malah berujung drama MOJOK.CO

Coba-coba Boker di Toilet Bus Patas, Niat Legakan Perut Malah Dibikin Waswas hingga Repot saat Cebok

19 Juni 2025
Tukang parkir (jukir) liar di Surabaya bikin repot, tak seperti di Jogja MOJOK.CO

Jukir di Surabaya Bisa Ngajak Ribut dan Bikin Repot karena Uang Rp2 Ribu, Tukang Parkir Jogja Lain Cerita

15 Juni 2025
Pertama kali punya mobil pribadi. Niat pamer dan bikin panas tetangga di Pati malah jadi repot sendiri MOJOK.CO

Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.