Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas Pendidikan

Perbedaan Jenjang Pendidikan Sarjana, Magister, dan Doktoral

Kenia Intan oleh Kenia Intan
8 Maret 2023
0
A A
perbedaan sarjana, magister, dan doktoral mojok.co

Ilustrasi sarjana perguruan tinggi (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mahasiswa yang telah lulus sarjana (S1) bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah pascasarjana. Jenjang ini lebih tinggi dari sarjana. Sekolah pascasarjana terdiri dari magister (S2) dan doktoral (S3). lantas apa beda ketiga jenjang pendidikan tinggi ini?

Buat yang belum tahu, pascasarjana adalah program pada pendidikan tinggi setelah seseorang mendapat gelar sarjana alias S1. Pascasarjana terdiri atas program magister (S2) dan program doktoral (S3). Kedua program tersebut berjenjang dan saling berkaitan. Mereka yang sudah mendapat gelar master bisa melanjutkan ke program doktoral.

Akan tetapi, bagi mahasiswa magister yang berprestasi akademik tinggi dapat langsung melanjutkan program doktoral tanpa lulus terlebih dahulu. Namun ini dengan catatan, mahasiswa tersebut sudah mengikuti dua semester program magister dan berprestasi akademik. Adapun yang dimaksud berprestasi akademik tinggi adalah memiliki indeks prestasi semester 3,5 dan memenuhi etika akademik. Aturan tersebut tertera dalam Permenristekdikti 44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 18.

Kembali ke pertanyaan awal, sejatinya apa perbedaan tiga jenjang pendidikan tinggi ini? Mari kita bahas. 

Perbedaan

Program sarjana terbuka bagi lulusan pendidikan menengah seperti Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang ingin melanjutkan sekolahnya. Mahasiswa S1 diharapkan mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) melalui penalaran ilmiah. 

Sementara, program magister terbuka bagi lulusan program sarjana atau sederajat yang mau melanjutkan sekolahnya. Mahasiswa magister harapannya mampu mengamalkan dan mengembangkan Iptek melalui penalaran dan penelitian ilmiah. 

Adapun program doktoral terbuka bagi lulusan program magister atau sederajat yang mau melanjutkan sekolah lebih tinggi lagi. Mahasiswa program doktoral harapannya mampu menemukan, menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi kepada pengembangan, serta pengamalan Iptek melalui penalaran dan penelitian ilmiah. 

Tujuan

Program sarjana menyiapkan mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional. 

Sementara program magister mengembangkan mahasiswa menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi profesional.

Adapun program doktoral mengembangkan dan memantapkan mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan kemandirian sebagai filosof dan/atau intelektual, ilmuwan yang berbudaya dan menghasilkan dan/atau mengembangkan teori melalui penelitian yang komprehensif dan akurat untuk memajukan peradaban manusia.

Lama proses belajar

Melansir Permenristekdikti 44/2015, lama proses belajar untuk program sarjana maksimal 7 tahun akademik. Sementara untuk program magister dan program doktor masing-masing maksimal 4 tahun akademik dan 7 tahun akademik. 

Dosen pengajar

Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi.

Sementara dosen program magister  harus berkualifikasi akademik lulusan doktor yang relevan dengan program studi. Program magister juga dapat menggunkaan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). 

Dosen untuk program doktoral memiliki persyaratan yang lebih ketat mengingat jenjangnya yang lebih tinggi. Dosen program ini harus berkualifikasi akademik lulusan doktor yang relevan dengan prodi. Selain itu, bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi juga bisa mengajar program doktor. Dengan catatan, berkualifikasi setara dengan jenjang 9 KKNI. 

Terkait pembimbing utama program doktor, dosen mesti menghasilkan beberapa karya dalam waktu lima tahun terakhir. Rinciannya, minimal satu karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional yang bereputasi dan satu bentuk lain yang diakui oleh kelompok pakar yang ditetapkan senat perguruan tinggi. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik, dan Akademi

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2023 oleh

Tags: doktorKampuskuliahmagisterMahasiswasarjana
Iklan
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Sarjana (lulusan S1) gaji kecil ngaku bergaji Rp10 juta biar bisa dipamerkan orangtua MOJOK.CO
Ragam

Sarjana Gaji Kecil Ngaku Bergaji Rp10 Juta buat Pamer ke Tetangga, Berujung Jadi Tempat Ngutang padahal Tak Punya Uang

21 Juni 2025
Perjuangan ibu hingga antar anak jadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), jadi pembuktian untuk ayah yang telah meninggalkan keluarga MOJOK.CO
Kampus

Bisa Kuliah UGM karena Perjuangan Ibu, Bertekad Buktikan Kesuksesan ke Ayah yang Pergi Tinggalkan Keluarga

21 Juni 2025
Penyesalan mahasiswa biarkan kuliah berantakan dan tinggal skripsi hingga DO gara-gara putus cinta. Kecewakan ibu karena susah cari kerja MOJOK.CO
Ragam

Tinggalkan Skripsi Gara-gara Urusan Asmara, Berujung DO dan Sakiti Ibu hingga Susah Cari Kerja

19 Juni 2025
Usai sarjana malah sulit dapat kerja, kini pilih jadi buruh ketimbang jadi sarjana nganggur. MOJOK.CO
Ragam

Nyesel Ikuti Perintah Ibu Kuliah Jurusan Guru, Setelah Lulus Jadi Susah Cari Kerja

19 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

Gaya pernikahan anggota perguruan bela diri pencak silat seperti SH Terate kerap diolok-olok MOJOK.CO

Menikah dengan Anggota Pencak Silat Penuh Atraksi, Niat Ekspresikan Kebanggaan Malah Dicap Jamet

20 Juni 2025
Sarjana (lulusan S1) gaji kecil ngaku bergaji Rp10 juta biar bisa dipamerkan orangtua MOJOK.CO

Sarjana Gaji Kecil Ngaku Bergaji Rp10 Juta buat Pamer ke Tetangga, Berujung Jadi Tempat Ngutang padahal Tak Punya Uang

21 Juni 2025
mahasiswa kkn.MOJOK.CO

Dapat Kelompok KKN “AFK” dan “Nggak Napak Tanah” Itu Seburuk-buruknya Nasib: Merepotkan Teman dan Warga Cuma Demi Nilai A

17 Juni 2025
kuliah di Universitas Amikom Yogyakarta. MOJOK.CO

Bahagianya Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Bisa Lulus Cepat dan Nggak Pusing Mencari Kerja bahkan Sebelum Wisuda

18 Juni 2025
Penyesalan mahasiswa biarkan kuliah berantakan dan tinggal skripsi hingga DO gara-gara putus cinta. Kecewakan ibu karena susah cari kerja MOJOK.CO

Tinggalkan Skripsi Gara-gara Urusan Asmara, Berujung DO dan Sakiti Ibu hingga Susah Cari Kerja

19 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.