ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Pembunuh Angeline adalah Kita

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
13 Juni 2015
0
A A
Pembunuh Angeline adalah Kita

Pembunuh Angeline adalah Kita

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saya menjalani masa-masa kecil yang teramat sangat indah. Menonton serial Jiban dan Sailormoon di pagi hari sambil ngemil astor dan kacang telor, beradu kelereng dengan kawan-kawan sebaya (walau lebih banyak kalahnya ketimbang menangnya), berlagak mabuk sambil menenggak minuman (padahal yang ditenggak cuma orson), ikut berkumpul dengan ibu-ibu arisan sambil berdiri dan menyanyikan Mars PKK, atau berteriak “montor mabur aku njaluk duite!” dengan penuh kegirangan saat ada pesawat terbang melaju rendah di atas rumah.

Masa kecil saya adalah masa-masa hangat dalam belaian kasih sayang orang tua, dan lingkungan yang sedemikian ramah. Sungguh sebuah kebahagiaan yang akan selalu saya kenang. Kebahagiaan masa kecil yang cukup berwarna untuk mengantarkan saya tumbuh menjadi dewasa dan kemudian mengenalkan saya pada kebahagiaan lain yang bernama jatuh cinta.

Namun ternyata, setelah dewasa, barulah saya menyadari, bahwa ternyata tidak semua anak punya masa kecil yang seindah masa kecil saya. Dan Angeline salah satunya.

Di usia yang masih sangat merah, Angeline harus lepas dari asuhan orang tua kandungnya hanya karena masalah biaya persalinan. Ia kemudian hidup dalam lingkungan yang asing dan psikopat. Dipaksa bekerja memberi makan ayam, diperlakukan tidak senonoh, hingga puncaknya, ia dibunuh dengan cara yang sangat brutal di usianya yang baru delapan tahun. (Dan sialnya, tersangka pembunuh Angeline ternyata punya nama yang sama dengan saya; Agus)

Maka, siapapun pasti akan sangat teriris hatinya kala mengetahui gadis mungil nan cantik ini harus tumbang tak berdaya, tewas di dalam lingkungan yang sepatutnya menjadi lingkaran hangat keluarga. Miris.

Malang nian nasibmu, Angeline. Keluarga yang seharusnya menjadi benteng teraman bagi seorang anak ternyata justru menjadi medan pertempuran paling sengit, dan dipenuhi oleh pembunuh-pembunuh beringas yang sama sekali tak punya hati nurani.

Ooo, tidak, tidak. Saya tidak akan menghujat si pembunuh dengan kata asu ataupun bajingan, karena saya sadar, kata Asu dan Bajingan masih terlalu mulia untuk seorang pembunuh gadis kecil yang tak berdosa. Lagipula, kurang puas rasanya kalau si pembunuh Angeline hanya dihujat. Lebih dari itu, ia harusnya disiksa.

Andai dunia ini adalah drama silat klasik, dan saya yang jadi pendekarnya, tentu ingin sekali saya turun tangan menyiksa si pembunuh Angeline dengan luka yang seperih-perihnya, semata untuk membalaskan dendam Angeline. Tapi agaknya itu pun tak mungkin, karena saya percaya, gadis manis sekecil dan sepolos Angeline, pasti tak pernah punya dendam.

Dan pada akhirnya saya percaya, Agus hanyalah seorang eksekutor. Sedangkan pelaku pembunuhan terhadap Angeline yang asli adalah kita. Ya, kita. Kita yang kurang peka dan selalu bersikap terlalu biasa pada tindak kekerasan terhadap anak. Kita, bagian dari Indonesia yang katanya kaya-raya, tapi untuk menjamin biaya persalinan para ibu pun kita tak berdaya.

Ya, kita semua yang telah membunuh Angeline. Sekali lagi, pembunuh Angeline adalah kita.

Selamat jalan, Dek Angeline. Selamat Jalan. Agaknya langit memang taman bermain terbaik untuk dirimu. Semoga di langit ada prosotan dan jungkat-jungkit. Kami semua berharap, semoga pelukan manis dari Tuhan senantiasa menghangatkan hari-harimu di sana.

Oh, ya… Titip salam untuk Bung Karno di sana ya, Dek. Tolong bilang sama beliau, biaya persalinan di Indonesia sekarang mahal.

Terakhir diperbarui pada 1 November 2018 oleh

Tags: AngelinePersalinanRIP Angeline
Iklan
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Asih, Pensiunan Bidan, Membantu Persalinan Jin dan Hilangnya Sebuah Kampung MOJOK.CO
Malam Jumat

Asih, Pensiunan Bidan, Membantu Persalinan Jin dan Hilangnya Sebuah Kampung

30 September 2021
Esai

Kenapa Dukun Beranak Lebih Dipilih Ibu Hamil Ketimbang Bidan?

26 Maret 2019
Lima Peristiwa Paling Kontroversial di Tahun 2015
Esai

Lima Peristiwa Paling Kontroversial di Tahun 2015

24 Desember 2015
Angeline adalah Kita
Esai

Angeline adalah Kita

12 Juni 2015
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

naik pesawat, pengalaman pertama naik pesawat.co

Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan

16 Juni 2025
Yamaha Xeon sebagai motor terbaik. MOJOK.CO

14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran

13 Juni 2025
Menyaksikan Kegilaan dari Dalam Bus Bagong dan Harapan Jaya MOJOK.CO

Menyaksikan Kegilaan Sopir Harapan Jaya dan Bus Bagong dari Dalam Bus, Menjadi Saksi Kehidupan Bus yang Selalu Dianggap Biang Masalah Jalanan

13 Juni 2025
Dicki Olski: Lahir dari Komunitas Stand Up, Kini Bermusik Lewat Lirik Patah Hati

Dicki Olski: Lahir dari Komunitas Stand Up, Bikin Band Pop Gemezz, dan Alasan Hiatus

15 Juni 2025
Pertama kali punya mobil pribadi. Niat pamer dan bikin panas tetangga di Pati malah jadi repot sendiri MOJOK.CO

Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.