ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Surat Terbuka kepada Danramil Cisewu

Dwi Andri Yatmo oleh Dwi Andri Yatmo
15 Maret 2017
0
A A
Surat Terbuka kepada Danramil Cisewu

Surat Terbuka kepada Danramil Cisewu

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bapak Danramil Cisewu yang baik,

tentu ini bukan pembukaan jawaban #CurhatMojok karena saya tidak punya wewenang untuk itu. Ini hanyalah surat dari seorang warga di Jawa Tengah yang ingin agar Bapak menimbang ulang kebijaksanaan Bapak terkait seekor macan yang belakangan ini membuat ria hati saya.

Bapak tentu tahu, bagi warga kecil seperti saya, Internet adalah salah satu sumber pelarian untuk mencari kebahagiaan. Meskipun Internet juga menjadi pengantar kabar-kabar yang membuat saya stres, entah itu soal e-KTP, kangen-kangenan dengan Orba yang tidak masuk akal, juga soal pilkada, pilkada, dan pilkada, tetapi dengan sedikit modifikasi, Internet bisa menampilkan diri dalam versi humorisnya. Dan salah satu sumber kebahagiaan terbesar di Internet tak lain dan tak bukan adalah meme.

Ya Tuhan, begitu rasanya setiap kali mengingat empat kata m-e-m-e itu, Pak, rasanya saya selalu ingin mengingat Tuhan. Betapa terpujinya produk budaya satu ini, betapa saya mencintai bangsa Indonesia atas kreativitas membuat meme. Ya, termasuk meme yang membuat Bapak merasa tidak nyaman itu.

Tanpa harus menjadi seniman meme, penikmat seperti saya saja tahu, foto macan di depan markas Koramil yang Bapak pimpin itu memang materi yang sangat bagus. Di foto itu, tampak macan yang menjadi lambang kebanggaan markas Bapak tersenyum: lebar, lucu, dan menggemaskan.

Pertama melihat berita tentang “macan Cisewu” itu, saya sempat menganggap ini iklan TNI AD untuk sejenak menyejukkan dan menentramkan kejiwaan masyarakat. Akhirnya, TNI punya jalan cerdas juga untuk merangkul masyarakat lewat jalur humor begini. Kalau ada yang menyebut si macan adalah pengalihan isu, saya sendiri merasa tidak demikian. Lihatlah wajah macan itu, polos sekali.

Ternyata dugaan saya salah. Setelah foto macan yang sungguh uasu itu viral di media sosial, Bapak malah merasa tersinggung. Mencak-mencak. Marah. Dan akhirnya melengserkan patung macan tak berdosa tersebut dari singgasananya. Patung macan yang secara tiba-tiba hadir dan baru sebentar membuat masyarakat Indonesia tersenyum dan tertawa itu kini sudah pergi. Dan Bapaklah yang dengan tega melakukannya. Mengapa begitu tega, Pak?

Kepada media, Bapak bilang bahwa macan itu dibongkar karena kurang gagah. Itu macan sudah di sana sejak enam tahun lalu lho, Pak. Lha kok baru tahu gagah tidaknya itu patung setelah viral akhir-akhir ini?

Sebenarnya macan unyu yang guapleki tersebut bisa dijadikan kampanye instansi bahwa TNI itu juga memiliki sisi humoris. Tak melulu selalu diidentikkan dengan tatapan tajam melolot hendak nguntal lawan, kaku, selalu mopor senjata ke masyarakat, dan lain sebagainya. Dengan dirobohkannya patung macan tak berdosa itu seolah menegaskan bahwa TNI memang tidak punya sense humor dan agak berlebihan menjaga citra. Dan seperti biasa, citra yang memupuskan harapan orang kecil yang justru selalu dijaga.

Bapak harusnya belajar dari cara Bu Susi menteri kita itu menyikapi meme dan humor, yang membuatnya justru menaklukkan Internet. Bu Susi, bersamaan dengan macan di markas Bapak, juga menjadi subjek viral ketika fotonya sedang mengayuh sampan muncul di Internet. Dan seperti yang bisa diduga, meme-meme atas foto itu berlahiran dengan deras. Dari meme beliau yang mengayuh dengan latar Ultraman tengah bertarung dengan monster hingga meme beliau sedang mengayuh bersama macan milik markas Bapak tadi yang sesungguhnya merupakan pelesetan poster film Life of Pi.

Dengan sangat santai, Bu Susi me-retweet meme-meme yang di-mention-kan ke akun Twitter-nya itu. Bila orang menertawakan dirinya, ia ikut tertawa bersama orang-orang itu, seperti pada kasus meme “tenggelamkan” dahulu. Dan itu membuat orang-orang tersebut semakin respek kepada Ibu Menteri. Bahkan, karena melihat foto Bu Susi yang tampak gagah melawan ombak dan dengan selownya duduk ngopi sambil merokok di laut, salah satu akun  berkata begini,

“Ah, Bu @susipudjiastuti selalu tau,Caffeine & Nicotine adalah 2 dari sekian banyak Nikmat kehidupan.”

Sebenarnya yang agak kurang ajar dan justru lucu adalah jawaban Bu Susi, “tapi bu menkes nanti marah sama saya.. dua2 itu tidak sehat walaupun hmmm.”

Saya langsung terkesima dan bersujud di hadapan kata “hmmm” itu, Pak. Inilah citra yang kami rindukan, tegas tapi selow; bekerja dengan baik sekaligus tidak sepaneng. Inilah citra yang harusnya ditiru, termasuk oleh instansi Bapak alih-alih citra yang tanpa segan merepresi rakyat itu.

Bapak juga bilang bahwa patung macan itu dibongkar karena seniman yang membuatnya kurang canggih. Sungguh ini melukai hati para seniman patung, Pak. Mana ada seniman yang mau cari mati menerima proyek TNI dengan dikerjakan secara asal-asalan. Kecuali kalau yang mesan sejak awal memang sudah asal-asalan. Boleh jadi sih, Pak.

Menjadi seniman itu tidak gampang seperti yang kita lihat, ini hal yang masyarakat sering abaikan. Dalam menghasilkan sebuah karya yang ciamik, seniman juga butuh keseimbangan antara logika dan logistik. Kalau seniman dituntut dengan ekspektasi tinggi tetapi imbalan yang diterima tidak sepadan, ya emoh, Pak. Mintanya patung macan yang gagah, keker, sangar, tapi bayarnya hanya sepadan untuk patung kambing, misalnya.

Terlepas dari kreativitas si seniman, yang jelas sebagai fakta ialah macan itu berhasil menghibur masyarakat. Jangan lupa, Pak, terkadang semua beban kehidupan di negeri yang makin tak masuk akal ini bisa jadi tidak berarti saat berada di hadapan tawa.

Pak Danramil yang baik hati, pembongkaran ini sungguh disayangkan memang, tetapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur, bahkan tukang buburnya sudah naik haji. Macan sudah tinggal kenangan.

Untuk macan, entah siapa pun namamu, semoga engkau tenang di alam sana, meskipun hanya sebentar memberikan kebahagiaan kepada masyarakat Indonesia. Sampaikan salamku kepada malaikat pencabut nyawa, cabut saja itu para binatang di DPR RI.

Hormat saya,

Yatmo, pencinta hewan lucu yang tidak mendapat kasih sayang

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: featuredmacan cisewuSusi Pudjiastuti
Iklan
Dwi Andri Yatmo

Dwi Andri Yatmo

Artikel Terkait

Cek Ombak Anies Baswedan-Susi Pudjiastuti, Hingga Sejauh Mana Kapal Mereka Berlayar?
Movi

Cek Ombak Anies Baswedan-Susi Pudjiastuti, Hingga Sejauh Mana Kapal Mereka Berlayar?

8 Agustus 2023
5 Tokoh Perempuan yang Bisa Mengubah Peta Politik 2024
Kilas

5 Tokoh Perempuan yang Bisa Mengubah Peta Politik 2024

20 Oktober 2022
susi air mojok.co
Kilas

Susi Air Kecelakaan di Papua, Susi Pudjiastuti Minta Doa Warganet

23 Juni 2022
puan maharani
Pojokan

Puan Maharani Tidak Salah meski Disindir Susi Pudjiastuti soal Menanam Padi

13 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

Temani pacar dari gagal CASN dan nganggur, setelah jadi ASN malah ditinggal bahagia dengan orang lain MOJOK.CO

Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain

17 Juni 2025
Usai sarjana malah sulit dapat kerja, kini pilih jadi buruh ketimbang jadi sarjana nganggur. MOJOK.CO

Nyesel Ikuti Perintah Ibu Kuliah Jurusan Guru, Setelah Lulus Jadi Susah Cari Kerja

19 Juni 2025
kuliah di Universitas Amikom Yogyakarta. MOJOK.CO

Bahagianya Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Bisa Lulus Cepat dan Nggak Pusing Mencari Kerja bahkan Sebelum Wisuda

18 Juni 2025
Orang Kebumen pertama kali ke Jepang, bingung perkara toilet MOJOK.CO

Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air

14 Juni 2025
Yamaha Mio 2011, motor matic yang tak cocok dipakai untuk pergi wisata. MOJOK.CO

8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.