Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Tips Punya Rumah bagi Pasangan yang Baru Menikah

Ndari Sudjianto oleh Ndari Sudjianto
4 Agustus 2016
0
A A
Tips Punya Rumah bagi Pasangan yang Baru Menikah

Tips Punya Rumah bagi Pasangan yang Baru Menikah

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Masalah para jomblo tak akan selesai setelah menikah. Benar, ratusan problematika bermunculan dalam rumah tangga. Salah satunya mau tinggal di mana, ngontrak, beli rumah, atau tinggal di pondok mertua indah. Perkara rumah adalah perkara yang umum bagi pasangan yang baru saja menikah, tentu selain perkara momongan alias anak.

Pertanyaan soal anak, biasanya langsung membuat saya mengkeret tinggal beberapa centi di pojokan. Tapi kalau soal rumah, setidaknya masih bisa bernafas lega. Sebagai pasangan muda tapi tidak berbahaya, saya dan suami, di usia pernikahan kurang setahun sudah punya rumah mungil meski nyicilnya hampir separuh orde baru. Mandiri, tanpa sumbangan orang tua dan mertua, bukan hasil saweran nikahan. Pastinya juga bukan hasil jalean alias amplopan wartawan. Sorry ya, bro, itu haram bagi kami. Prinsip!

Sebagai pasangan muda yang baru saja menikah, entah mengapa, saya kok ya merasa punya beban moral untuk sekadar berbagai tips kepada pasangan muda lainya untuk bisa punya rumah sendiri.

Nah, berikut ini adalah tips punya rumah (meski tak mewah) untuk pasangan muda yang baru menikah.

Pertama, Tentukan Skala Prioritas

Nasehat yang sangat klise tapi manjur. Coba hitung pakai kalkulator, berapa gaji kita? Idealnya, kebutuhan cicilan maksimal adalah sepertiga gaji gabungan. Kalau mau ambil rumah, artinya cicilan KPR tak boleh lebih dari itu. Pentingnya menentukan skala prioritas, kalau pengen rumah tak usah melirik-lirik kebutuhan yang lain.

Seorang teman punya gaji di atas sepuluh juta setiap bulan, belum terhitung lembur. Dengan gaji sebesar itu mestinya sudah bisa menyicil rumah tanpa menggabung penghasilan pasangan. Nyatanya, dia selalu mengeluh keinginnanya punya rumah. Pantas saja, penghasilannya habis untuk nyicil mobil dan sewa apartemen di bilangan Kuningan, Jakarta. Iya Kuningan, salah satu lokasi paling ngehits di Jakarta yang sewa kamar sempit saja bisa habis Rp 2 juta per bulan. Ini kisah nyata lho.

Kedua, Tegas dan Teliti

Dua hal ini perlu, tak sekadar memilih pacar atau pasangan, tetapi juga untuk memilih rumah. Istilahnya ya, rumah itu seperti jodoh. Pastikan ingin rumah pertama yang seperti apa, lokasinya, harganya, lingkungannya, lantas cari yang sesuai. Teliti sebelum membeli.

Bila semua sudah memenuhi kriteria, tunggu apa lagi? Jangan menunda-nunda. Berbeda dengan tingkat kerupawanan kita yang selalu menurun tiap tahun, harga rumah selalu naik dan kian mencekik. Belum tentu tabungan kita saat ini mencukupi uang muka tahun depan.

Ketiga, Lokasi Menentukan Prestasi

Harga rumah tengah kota jelas lebih mahal dibanding pinggiran. Tak masalah memilih di pinggir kalau isi kantong hanya cukup segitu. Asal, akses transportasi mudah, dekat stasiun kereta atau terminal. Lokasi jin buang anak bisa menjadi pilihan. Para jin bakal tergusur kalau perumahan manusia menjamur. Siapa tahu beruntung, rumah yang kita beli harganya melonjak seiring adanya pembangunan.

Seorang kerabat membeli rumah di lokasi jin buang anak, bilangan Cinere, tahun 2011. Awalnya membeli dengan harga Rp 500 juta untuk dua lantai. Sejauh mata memandang, hanya pohon bambu di kanan kiri halaman. Seiring perkembangan zaman, harganya melonjak menjadi Rp 3,5 miliar karena gerbang kompleks tepat berada dekat pintu tol Depok-Antasari.

Percayalah, Dengan tekad dan riset yang cermat. Kavling dan tanah selalu punya takdirnya masing-masing.

Keempat, Nikmatnya Uang Halal

Cari uang yang halal dan jujur, biar hidupnya barokah. Serius, bukan bercanda. Tuhan itu sering lucu, sering kasih kejutan kalau kita berbuat baik. Tips ini bukan seperti cara ustadz yang bilang kalau ingin cepat kaya harus banyak sedekah. Ada samanya, sih, tapi tidak persis-persis banget, semuanya tergantung niat.

Sebenarnya rasional, ketika bekerja dengan giat dan jujur, akan banyak orang yang percaya. Niscaya, akan semakin banyak order dan sumber pemasukan.

Kelima, Pasrah

Ini bagi yang sudah tak bisa berbuat apa-apa. Gaji cuma dibawah UMR, cari sabetan kanan kiri ga dapat. Apalagi solusinya selain pasrah seraya berdoa, “Ya Tuhan, kapan saya punya rumah?”

Tuhan pasti tahu yang terbaik. Jangan-jangan tak bisa beli rumah karena memang disuruh menemani orang tua. Belum boleh beli rumah, siapa tahu sebentar lagi dapat undian atau warisan.

Pada akhirnya, punya rumah adalah seperti sebuah pernikahan. Memilikinya belum tentu membuat bahagia. Begitulah pledoi jomblo dan tuna wisma dalam menghibur diri. Dan tak ada salahnya kita mencoba menghibur diri kita dengan penghiburan yang sama dengan mereka.

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2017 oleh

Tags: kprmenikahpasanganrumah
Iklan
Ndari Sudjianto

Ndari Sudjianto

Artikel Terkait

Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4
Movi

Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4

24 Februari 2025
Cerita Gen Z jual parfum bisa beli rumah. MOJOK.CO
Ragam

Cerita Gen Z Bisa Beli Rumah di Usia 24 Tahun, Modal Jualan Parfum

24 Oktober 2024
Setia Jadi Karyawan Es Goreng Pak Gatot, Bisa Beli Tanah dan Bangun Rumah Dua Lantai di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Setia Jadi Karyawan Es Goreng Pak Gatot, Bisa Beli Tanah dan Bangun Rumah Dua Lantai di Jogja

13 Maret 2024
rumah dekat kuburan.MOJOK.CO
Catatan

Nasib Memaksa Tinggal di Rumah Dekat Kuburan, Sampai Ada Makam di Dapur Rumah Warga Jogja

13 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar




Terpopuler Sepekan

KKN Mending Dihapus Sekalian kalau Isinya Cuma Drama dan Programnya Gini-gini Aja

KKN Mending Dihapus Sekalian kalau Isinya Cuma Drama dan Programnya Gini-gini Aja

15 Juli 2025
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin menyambut kunjungan dari utusan Melaka MOJOK.CO

Potensi Kerja Sama Jateng dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTem), Pertukaran Pelajar hingga Bantuan Peralatan

17 Juli 2025
Pameran Ragam Flora

Pameran Flora Indonesia: Menghargai Kembali Kehadiran Tumbuhan di Kehidupan Lewat Lukisan

17 Juli 2025
Nikmatnya Jadi Tukang Parkir di Jogja, Dapat Cuan Besar (Pixabay)

Iseng Jadi Tukang Parkir di Jogja Saat Pertandingan PSIM Jogja, Kerja Enteng Cuma Beberapa Jam Dapat Cuan lebih dari UMR Buat Jajan dan Beli Rokok Enak

14 Juli 2025
Pacu Jalur Direcoki Pemerintah Jadi Cringe dan Nggak Seru Lagi MOJOK.CO

Saat Negara Turut Campur Aura Farming Pacu Jalur, Semua Jadi Terasa Cringe dan Nggak Seru Lagi

14 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.